Sunday 1 March 2015

Mesin Pengering Padi

'Prihatin Lihat Ayahnya, Mahasiswa Ini Ciptakan Mesin Pengering Padi 

Berawal dari kegelisahannya terhadap petani yang kesulitan mengeringkan padi ketika musim hujan, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Ady Sutoro, Tri Budi Cahyo Wibowo, dan Megafiestana Widiyastuti membuat mesin pengering padi. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini menamakan alatnya Paddy Dryer and Separator Machine.
Desain mesinnya ini selain dibuat untuk mengeringkan padi, juga untuk memisahkan antara gabah dan beras. Jadi jika gabah dimasukkan dalam mesin ini, gabah yang dimasukkan secara otomatis akan kering dan ketika keluar langsung menjadi beras. Mesin ini mempunyai dua fungsi, yakni pengering dan pemisah.
Ditemui ketika pameran di Fakultas Teknik UNY, ketua tim Ady Sutoro mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa inspirasi dalam membuat mesin ini adalah ayahnya sendiri. Ady mengaku ayahnya sering kesulitan dalam mengeringkan gabah ketika musim hujan.
"Kami membuat mesin ini karena terinspirasi dari ayah saya. Di daerah saya kalau musim hujan petaninya susah. Kami ingin membuat alat yang mempermudah tugas petani," ungkap Ady yang mengaku berasal dari Purbalingga.
Menurut Ady, Paddy Dryer and Separator Machine merupakan mesin inovasi terbaru sebagai mesin alternatif untuk mengeringkan dan memisahkan padi dengan cepat, mudah, dapat digunakan di segala cuaca.
Ady mengatakan mesin ini sebagai mesin alternatif karena ia tidak menyangkal, mesin semacam ini sudah ada di masyarakat.
"Di desa alat semacam ini sudah ada, hanya saja alat tersebut biasanya berukuran besar. Tidak ringkas dan tidak bisa dipindah. Sedang alat kami ini ringan dan bisa dibawa kemana-mana," katanya.

Ady menambahkan, mesin ini sesuai jika digunakan oleh petani di Indonesia. Karena menurutnya petani di Indonesia sering menghadapi cuaca yang tidak menentu.
Sehingga dalam proses panen, harapnya, mesin ini dapat menjadi sahabat petani dalam hal menunjang keberhasilan produksi padi secara maksimal dan berkualitas.
Sementara itu anggota tim lainnya, Tri Budi Cahyo menuturkan dalam pembuatan mesin ini timnya tidak mengeluarkan banyak biaya. Mesin ini, kata Tri, dalam produksinya menghabiskan biaya Rp 1,2 juta dengan waktu kisaran dua bulan.
Cara mengoperasikan mesin ini pun mudah. User hanya tinggal menekan on pada saklar blower dan elemen pemanas. Kemudian, masukkan padi ke dalam mesin tersebut. Putar poros engkolnya, hidupkan kipas angin pemisah, maka otomatis padi akan kering dan langsung menjadi beras.
"Tinggal masukkin padinya, kapasitas mesin ini 4 sampai 5 kilogram. Kemudian tunggu 40 menit. Mesin ini bekerja," ujar Tri.
Mega, anggota tim lainnya, berharap mesin ini nantinya mendapatkan investor. Sehingga mesin ini benar-benar dapat digunakan oleh petani dan mempermudah pekerjaan mereka. Selain itu, ia juga berharap alat buatannya ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya.
"Kami masih semester enam. Kami anak baru. Semoga ada mahasiswa lain yang terinspirasi lalu membuat alat lain yang dapat berguna bagi masyarakat," pungkasnya. (tribunjogja.com)'


Berawal dari kegelisahannya terhadap petani yang kesulitan mengeringkan padi ketika musim hujan, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Ady Sutoro, Tri Budi Cahyo Wibowo, dan Megafiestana Widiyastuti membuat mesin pengering padi. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini menamakan alatnya Paddy Dryer and Separator Machine.
Desain mesinnya ini selain dibuat untuk mengeringkan padi, juga untuk memisahkan antara gabah dan beras. Jadi jika gabah dimasukkan dalam mesin ini, gabah yang dimasukkan secara otomatis akan kering dan ketika keluar langsung menjadi beras. Mesin ini mempunyai dua fungsi, yakni pengering dan pemisah.
Ditemui ketika pameran di Fakultas Teknik UNY, ketua tim Ady Sutoro mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa inspirasi dalam membuat mesin ini adalah ayahnya sendiri. Ady mengaku ayahnya sering kesulitan dalam mengeringkan gabah ketika musim hujan.
"Kami membuat mesin ini karena terinspirasi dari ayah saya. Di daerah saya kalau musim hujan petaninya susah. Kami ingin membuat alat yang mempermudah tugas petani," ungkap Ady yang mengaku berasal dari Purbalingga.
Menurut Ady, Paddy Dryer and Separator Machine merupakan mesin inovasi terbaru sebagai mesin alternatif untuk mengeringkan dan memisahkan padi dengan cepat, mudah, dapat digunakan di segala cuaca.