Saturday 26 September 2015

Islam diperkirakan eksis mulai sekitar 610 Masehi sedangkan komunitas Islam pertama ada di Madina tahun 622 Masehi.


Apakah Al Quran Lebih Tua dari Era Nabi Muhammad SAW?
Kitab Suci Al quran (Ilustrasi)
Temuan penggalan Al Quran tertua di Birmingham University pada Juli lalu berujung perdebatan. Riset mengungkap, penggalan Al Quran itu lebih tua dari masa Nabi Muhammad SAW!
Hasil penanggalan karbon menguak, penggalan Al Quran sebanyak dua lembar itu berasal dari masa 568-645 Masehi. Sementara, Muhammad diperkirakan hidup antara 570-632 Masehi.

Tom Holland, sejarawan Inggris yang tak terlibat riset, mengatakan, temuan ini mengejutkan dan mengguncang kemapanan tentang sejarah Al Quran dan Islam.
Keith Small dari Bodleian Library, Oxford University, menambahkan, temuan itu memberi dukungan pada pandangan lain tentang asal-usul Al Quran.
"Seperti bahwa Muhammad dan pengikutnya sebenarnya menggunakan teks yang sudah ada dan mengkonstruksinya sesuai dengan agenda politik dan teologinya, bukan menerima wahyu," kata Small.

Hasil analisis karbon ini sontak mendapat tentangan dari ilmuwan Muslim. Mustafa Shah dari School of Oriental and African Studies di University of London salah satunya.
"Jika memang begitu, manuskrip ini bertentangan dengan kepercayaan tentang asal-usul Al Quran," ungkapnya seperti dikutip The Times, Senin (31/8).

Sunday 6 September 2015

Keperkasaan Alam Kerinci : Satu-satunya Daerah Di Sumatera Yang Tak Bisa Dikuasai Sriwijaya


Dalam pertumbuhannya, sebagaimana kebanyakan pemerintahan negeri-negeri pada masa lalu, ada negeri yang kuat dan berkembang, sebaliknya adapula yang tidak mampu bertahan dan akhirnya tenggelam atau lenyap. Hal tersebut juga berlaku terhadap negeri-negeri Sigindo di Alam Kerinci, dimana tidak semua negeri Sigindo dapat tumbuh menjadi negeri yang makmur dan kuat. Bagi negeri yang tidak mampu berkembang, maka secara alamiah lenyap dengan sendirinya.

Bilamana suatu negeri Sigindo tidak dapat bertahan lagi, maka biasanya rakyat negeri tersebut akan memilih bergabung dengan negeri Sigindo lain, yaitu dengan negeri Sigindo yang lebih kuat dan makmur. Kondisi ini merupakan seleksi alamiah yang terjadi terhadap kemapanan dari suatu pemerintahan Sigindo yang tersebar di Alam Kerinci. Sehingga pada akhirnya pemerintahan Sigindo yang bertahan, memang benar-benar pemerintahan Sigindo yang telah teruji kemapanannya.

Asal-usul Sigindo

Diperkirakan bahwa sekitar abad ke 6 Masehi di wilayah Alam Kerinci, Jambi, telah terbentuk negeri-negeri yang secara terpisah mempunyai pemerintahan sendiri. Sebuah komunitas masyarakat sudah barang tentu mencari pemimpin dari orang-orang yang mempunyai pengaruh dan disegani dalam kelompoknya. Biasanya mereka juga merupakan orang yang diyakini memiliki kesaktian sehingga diharapkan dapat melindungi negeri dari berbagai mara bahaya yang ditimbulan manusia, alam, binatang, maupun roh-roh jahat.

Munculnya pemimpin-pemimbin negeri baru ini diperkiranan seiring dengan pertumbuhan negeri-negeri di Alam Kerinci, yaitu sekitar abad ke 6 Masehi. Para pemimpin negeri itu, dikenal dengan sebutan Sigindo atau kepala kaum/kelompok dari suatu komunitas keturunan dari kelompok masyarakat yang mendiami suatu daerah tertentu, dimana sekaligus merangkap sebagai kepala pemerintahan dari suatu wilayah negeri.

Sebuah negeri Sigindo terdiri atas beberapa buah dusun, dimana di dalam sebuah dusun terdapat kelompok kekarabatan masyarakat seketurunan. Pada kelompok kekarabatan ini masih terdapat lagi kelompok yang lebih kecil yaitu kumpulan dari kelompok-kelompok kekeluargaan, sedangkan strata masyarakat yang paling kecil adalah keluarga. Masing-masing strata kekarabatan mulai dari unit yang terkecil dipimpin oleh seorang kelompok yang ditunjuk dan dipilih menurut ketentuan adat yang berlaku.

Dalam perkembangan selanjutnya, untuk unit keluarga terkecil disebut dengan Tumbi oleh kepala Tumbi atau kepala keluarga. Kumpulan dari beberapa unit keluarga kecil (tumbi) dalam lingkup kekarabatan seketurunan disebut dengan istilah Perut, dan dipimpin oleh Tengganai. Lapisan berikutnya merupakan dari beberapa Perut disebut dengan istilah Kelebu dan dipimpin oleh kepala Kelebu yang lazim disebut sekarang dengan istilah Ninik Mamak. Sedangkan kumpulan dari kekerabatan Kelebu disebut dengan ‘luhak; atau lurah yang dipimpin oleh seorang kepala lurah yang lazim disebut dengan Depati.

Masing-masing strata di atas mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri yang pada intinya menuntun dan membimbing masyarakat untuk dapat mentaati norma dan kententuan adat negeri. Melalui strata kemasyarakatan di atas, segala bentuk kebijakan pemerintah negeri disampaikan secara beranting ke bawah. Melalui alir sistem ini dilakukan pengendalian terhadap komponen masyarakat atau warga yang terhimpun dalam sebuah negeri Sigindo. Masing-masing pemimpin pada strata masyarakat yang terbentuk memikul tugas dan tanggung jawab membina dan mengurus anak negeri atau kaum kerabatnya.

Bila sebuah negeri Sigindo hanya merupakan sebuah dusun, maka berarti Sigindo yang memerintah hanya memerintah strata kelompok masyarakat yang berada dalam lingkup dusun itu saja. Namun apabila sebuah negeri Sigindo terdiri atas banyak dusun dibawahnya, maka Sigindo yang berkuasa berarti memerintah dan mengatur seluruh strata kemasyarakatan yang terdapat pada beberapa dusun. Makin banyak dusun-dusun yang berada di bawah sebuah pemerintahan Sigindo, menunjukkan besarnya kekuasaan seorang Sigindo.

Indahnya Danau Gunung Tujuh, Danau Tertinggi se Asia Tenggara




KERINCI, NEGERI DI ATAS AWAN. Masyarakat umum, terutama para pecinta alam, mungkin lebih mengenal Kerinci dengan Gunung Kerinci (3.805 mdpl), yang merupakan gunung tertinggi di Sumatera sekaligus tertinggi kedua di Indonesia setelah Puncak Jaya, Papua, dan gunung api tertinggi di Indonesia.

Namun tahukah anda bahwa ada banyak daya tarik wisata alam di Kabupaten paling barat provinsi Jambi ini? Salah satu yang sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan petualang adalah Danau Gunung Tujuh, yang merupakan danau kaldera tertinggi di Asia Tenggara, dengan ketinggian 1.950 mdpl.

Danau ini dikelilingi oleh tujuh gunung, berdekatan dengan Gunung Kerinci, dan masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO. Saat ini, Danau Gunung Tujuh menjadi nominasi kuat dalam New9Wonderful Indonesia kategori danau.


Untuk mencapai lokasi ini, anda bisa memulai perjalanan dari kota Padang atau kota Jambi dengan biaya Rp. 110.000 dari Padang dan Rp. 140.000 dari Jambi. Dari kedua kota ini, anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Kerinci dengan menumpang mobil travel, dengan jarak tempuh 5 jam dari Padang dan 8 jam dari Jambi. Perjalanan sejauh ini dijamin tidak akan membuat anda bosan, apalagi jika anda melakukan perjalanan pada siang hari, maka mata anda akan dimanjakan dengan keindahan alam Kerinci yang begitu menawan. Atau bagi anda yang tidak sabar sampai di Kerinci, anda bisa menumpang pesawat dari Bandara Sultan Thaha Jambi menuju Bandara Depati Parbo Kerinci, namun jadwal penerbangannya masih belum banyak, hanya 1-2 kali dalam seminggu.

Suku Tertua di Dunia Ada di Indonesia

Mengejutkan, Suku Tertua di Dunia Ternyata Ada di Indonesia
Suku KERINCI Ras Tertua di Dunia?



PENELITI antropologi urban dari Universitas Diponegoro Radjimo menyatakan suku Kerinci yang mendiami dataran tinggi bukit barisan di sekitar Gunung Kerinci ternyata lebih tua dari suku Inka, Indian di Amerika.

"Dari sebuah kesimpulan riset Dr Bennet Bronson peneliti dari AS bersama Tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta pada 1973, yang saya baca malah berpendapat bahwa suku Kerinci bahkan jauh lebih tua dari suku Inka (Indian) di Amerika," katanya, di Jambi, Sabtu (21/5).
Hal itu berarti suku Kerinci tidak hanya lebih tua dari proto-melayu. Suku Indian Inka sendiri adalah suku yang salah satu ramalan purbanya tentang kiamat 2012 jadi inspirasi film Hollywood yang menghebohkan pada 2009 lalu. Suku India Inka diyakini sebagai suku purba yang telah memiliki peradaban tinggi.

Radjimo mengungkapkan, salah satu pembuktian yang dikemukakan tim Bennet Bronson itu adalah tentang manusia Kecik Wok Gedang Wok. Ia merupakan suku pertama yang telah mendiami dataran tinggi Kerinci lebih dari 10.000 tahun lalu itu. Suku itu belum mempunyai nama panggilan secara individu sampai masuknya suku Proto-Melayu.

"Sedangkan suku Indian Inka di Amerika yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu suku dan ras tertua di dunia diketahui pada zaman yang sama sudah memiliki nama, seperti Big Buffalo (Kerbau Besar), Little Fire (Api Kecil) dan lainnya," terang Radjimo.

Saturday 5 September 2015

Air ini hanya khusus untuk insinyur


Ini sebuah kisah nyata inspiratif, memiliki cara berpikir positif atas segala hal sehingga menghasilkan "buah" yang manis di kemudian hari.

Foto ilustrasi (tniedcnie.blogspot.com)


Di sebuah perusahaan pertambangan minyak di Arab Saudi, di akhir tahun40-an....

Seorang pegawai rendahan, remaja lokal asli Saudi, kehausan dan bergegas mencari air untuk menyiram tenggorokannya kering. Ia begitu gembira ketika melihat air dingin yang tampak didepannya dan bersegera mengisi air dingin ke dalam gelas.

Belum sempat ia minum, tangannya terhenti oleh sebuah hardikan: "Hei, kamu tidak boleh minum air ini. Kamu cuma pekerja rendahan. Air ini hanya khusus untuk insinyur" Suara itu berasal dari mulut seorang insinyur Amerika yang bekerja di perusahaan tersebut.

Remaja itu akhirnya hanya terdiam menahan haus. Ia tahu ia hanya anak miskin lulusan sekolah dasar. Kalaupun ada pendidikan yang dibanggakan, ia lulusan lembaga Tahfidz Quran, tapi keahlian itu tidak ada harganya di perusahaan minyak yang saat itu masih dikendalikan oleh manajeman Amerika.

Mengapa Tidak Semua Orang Bisa Mengingat Mimpinya?

Apakah Anda sering bangun tidur lalu merasa kesal dengan mimpi yang baru saja Anda rasakan? Ataukah Anda sering merasa mimpi indah kemudian tidak mampu mengingat siapa orang itu dan bagaimana Anda bisa bertemu dengan dia.

Seperti dilansir huffingtonpost.com, sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Neuropsychopharmacology menyebutkan bagian otak yang disebut temporo-parietal junction memiliki aktivitas yang lebih baik untuk mengingat mimpi pada orang yang sering mencoba mengingat mimpi mereka daripada orang yang sering melupakan mimpinya.

Adapun peneliti ini melibatkan 41 orang responden dan mengukur aktivitas otak saat mereka tidur dan terjaga. Hasilnya, separuh dari responden bisa mengingat mimpi mereka rata-rata 5 kali dalam seminggu. Sedangkan, separuhnya lagi hanya mampu mengingat mimpi mereka 2 kali dalam sebulan.


Selain itu, peneliti menemukan bahwa aktivitas temporo-parietal junction lebih tinggi baik saat mereka tidur atau terjaga, pada responden yang mengingat mimpinya lebih banyak.

Melalui penelitian ini juga ditemukan fakta bahwa orang yang mampu mengingat mimpinya dengan baik ternyata lebih mudah terbangun ketika tidur. Dengan kata lain, otak manusia memang tidak bisa digunakan untuk mengingat atau menghafal ketika tidur, tetapi setiap orang memiliki kesempatan untuk berlatih.


Sumber :
vemale

Sering Berdebat Tingkatkan Risiko Kematian Dini?

Orang-orang yang sering berdebat dengan teman-teman dan keluarga, atau terlalu mengkhawatirkan orang yang mereka cintai mempunyai risiko kematian dini hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang kurang argumentatif.

http://vilaputih.files.wordpress.com/2010/11/1.gif

"Berdebat sesekali memang tidak menjadi masalah. Namun, bila sering melakukannya, akan berbahaya," ujar Rikke Lund, seorang peneliti sekaligus profesor sosiologi medis di Universitas Kopenhagen, Denmark.

Penelitian ini melibatkan sekitar 10.000 pria dan wanita dengan rentang usia 36-52 tahun yang diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan sosial mereka sehari-hari di tahun 2000.

Para partisipan ditanya tentang seberapa sering mereka mempunyai konflik dengan teman, tetangga, pasangan atau anak-anak mereka, serta apakah mereka memiliki kekhawatiran terhadap anggota keluarga atau teman-teman dan kekhawatiran akan tuntutan mereka.

Selama rentang waktu 11 tahun, 226 pria (6 persen) dan 196 (4 persen) telah meninggal. Hampir separuh dari kematian tersebut disebabkan oleh kanker, sisanya akibat kecelakaan, bunuh diri, penyakit jantung, dan penyakit hati akibat penyalahgunaan alkohol.

10 Alasan Mengapa Keabadian Itu Buruk

Keabadian sering disebut adalah impian setiap manusia, namun ternyata menjadi abadi tidak seindah yang dibayangkan. Ada banyak alasan mengapa keabadian adalah hal yang buruk dan di sisi lain menunjukkan bahwa kematian ternyata adalah hal yang indah. Berikut 10 alasan mengapa Anda tidak akan menginginkan keabadian.


1. Hilangnya Identitas Diri


Anda masih ingat dengan impian masa kecil Anda? Mungkin impian itu berubah karena Anda belum dewasa dan hanyalah angan-angan semata. Namun perubahan itu akan dialami semua orang jika keabadian terwujud.

Dengan adanya keabadian maka seseorang tidak akan lagi mengetahui siapa dirinya, bagaimana kepribadian dirinya yang sebenarnya, dan apa yang mereka inginkan. Semua itu akan terus berubah dan hingga akhirnya nanti akan membuat dirinya kehilangan identitas diri.

Dalam jangka waktu ribuan tahun atas waktu yang abadi, kita pasti telah melupakan banyak hal dan mungkin termasuk siapa keluarga kita, bagaimana masa kecil kita, apa makanan favorit kita, apa bahasa kita dan banyak lainnya.



2. Golongan Sosial Yang Sangat Banyak


Dengan waktu yang tidak abadi saja kita tahu bahwa generasi kita terbagi-bagi menjadi berbagai golongan sosial seperti golongan sosial tahun 70an, 80an, 90an, dan modern sekarang ini.

Mereka yang hidup di tahun 70-an pasti memiliki musik zaman mereka sendiri dibandingkan yang hidup di generasi sekarang. Bayangkan berapa banyak golongan sosial yang dapat terbentuk jika umur manusia tidak terbatas, sederhananya bayangkan saja dalam waktu 1000 tahun.

Bahkan beberapa beragumen bahwa manusia itu terus berevolusi dan makanan yang kita makan sekarang mungkin bukan lagi makanan yang dapat kita temui di 100 tahun ke depan. Apakah Anda bisa menjamin bahwa makanan untuk 100 tahun ke depan cocok untuk Anda? Bagaimana dengan iklim di 100 tahun ke depan?

Traveling Menabung Demi Kesuksesan

Traveler, pengelana, musafir, atau apapun sebutannya memang memiliki keunikan tersendiri dibanding kebanyakan orang. Para pengelana tak suka berdiam diri di satu tempat dalam waktu yang lama. Mereka selalu ingin membuka pintu dan segera melangkahkan kaki untuk keluar dari sarangnya.
Seorang pengelana memiliki wanderlust, keinginan yang tak pernah berhenti untuk melihat dunia. Bagi mereka, tempat-tempat seganjil atau setersembunyi apapun bisa menjadi surga. Bagi beberapa orang yang tak mengerti, gaya hidup seperti ini bisa dianggap pemborosan, atau bahkan ugal-ugalan. Namun tahukah kamu bahwa sifat-sifat yang terpatri dalam diri para traveler justru bisa mendekatkan mereka pada kesuksesan?
 1. Para traveler adalah pribadi yang paling alergi pada kenyamanan semu. Mereka mengimani bahwa pengalaman baru adalah sebaik-baiknya guru.

Tak betah berlama-lama di dalam rumah via imgkid.com
Para pengelana sejati tak suka berlama-lama dalam comfort zone. Mereka selalu berusaha mencari tempat-tempat baru untuk dikunjungi, bertemu dengan sebanyak mungkin orang, tak jarang juga mereka menemui kesulitan beserta ketidakpastian di tengah perjalanan. Kendala bahasa dan budaya mungkin yang paling sering ditemui.
Namun karena ketidakpastian itu-lah yang membuat para pengelana memiliki banyak pengalaman, hingga mereka menjadi lebih banyak belajar. Mereka banyak mendapatkan ilmu dari perjalanan-perjalanan yang mereka lakukan.
 2. Perubahan yang pasti datang takkan disambut dengan panik dan ketakutan. Perjalanan mengajarkan mereka menyulap kebahagiaan dari keadaan yang sebenarnya ‘sial’.

Baik atau buruk, perubahan pasti datang seiring zaman. Perubahan tersebutlah yang membawa manusia untuk dapat bertumbuh dan berkembang. Mental yang siap mengecap kesuksesan adalah mental yang rela memeluk perubahan.
Percaya atau tidak, sebenarnya para traveler adalah mereka yang paling siap menghadapi perubahan ini. Maklum, ketidakpastian selama perjalanan telah menempa mereka untuk menyambut apapun yang bergeser dari jadwal mereka secara suka cita. Pesawat delay? Biasa! Bensin habis? Santai aja! Ketemu orang yang nggak bisa bahasa Indonesia atau bahasa Inggris? Maklum saja, cari cara supaya mereka berdua bisa saling mengerti tanpa harus memakai bahasa yang sama! Kreativitas untuk menciptakan kebaikan dari keadaan-keadaan yang sebenarnya tak ideal inilah yang menjadikan mereka begitu siap menghadapi baik-buruk perubahan dari lingkungan mereka.
 3. Kesuksesan hanya akan datang pada hati yang sabar. Cobalah tanya makna kesabaran pada mereka yang terbiasa makan mie instan karena uang harus ditabung demi liburan.

Bersabar via lifehackorg.org
Kesuksesan tidak datang secara instan. Ia hanya akan menjenguk ketika kita sudah kenyang makan kerja keras dan kegagalan. Karena itu, sukses hanya akan datang pada hati yang luar biasa sabar.
Cobalah tanyakan pada para traveler apa makna kesabaran. Mereka pasti sudah ahli! Dari harus makan mie instan demi membeli keril yang baru karena yang kemarin hilang di bagasi pesawat, bus kota yang terlambat berjam-jam dan ketika datang malah bau durian, harus berdesak-desakan seperti ikan sarden di dalam angkot… perjalanan yang mereka lakukan benar-benar “sekolah” untuk mengendalikan emosi dan membersihkan hati.
Ingat, sangat mudah untuk bersabar ketika kamu ada di rumah, nyaman dan aman dengan adanya keluarga. Jauh lebih susah ketika kamu harus bersabar dalam keadaan kamu tersesat malam-malam, tak punya orang yang dikenal di sekitar, sementara HP-mu mati dan tak ada tempat untuk mengecas di dekatmu.
Ketidakpastian-ketidakpastian seperti inilah yang hampir setiap hari dihadapi para traveler di jalan. Wajarlah jika ketika mereka sudah pulang, mereka akan menjadi pribadi yang lebih bersabar.

Tuesday 24 March 2015

Wow, Ternyata Kotoran Manusia Mengandung Emas

'Wow, Ternyata Kotoran Manusia Mengandung Emas

Sejumlah ilmuwan Amerika Serikat tengah berupaya mencari cara untuk mendulang emas dan logam berharga lainnya yang terkandung pada tinja manusia.
Pemaparan upaya tersebut dikemukakan sekelompok peneliti dari badan Survei Geologi AS (USGS) pada pertemuan nasional Komunitas Kimia Amerika (ACS) ke-249 di Denver, Negara Bagian Colorado, AS.
Menurut Dr Kathleen Smith, selaku salah satu pemimpin tim peneliti, logam mulia di pusat-pusat pengolahan limbah dan kotoran amat berpotensi untuk didulang.
“Kandungan emas yang kami temukan berada pada tingkat minimal,” kata Smith.
Selain emas dan perak, tim peneliti menemukan kandungan logam langka lainnya pada tinja manusia, seperti palladium dan vanadium.
Para ilmuwan bereksperimen menggunakan zat kimia bernama leachate atau air lindi. Zat tersebut biasa dipakai dalam proyek pertambangan untuk mendulang logam dari lapisan batu. Meski leachate punya reputasi buruk karena mampu merusak ekosistem ketika bocor atau tumpah ke lingkungan, Smith mengatakan zat itu aman untuk mendulang logam dari kotoran padat dengan tata cara yang bisa dikontrol dan diawasi.
”Kami tertarik mendapatkan logam berharga yang bisa dijual, termasuk vanadium dan tembaga. Logam-logam itu digunakan pada telepon seluler dan komputer,” ujar Smith.
Smith dan rekan-rekannya memprediksi bahwa tujuh ton kotoran padat dikelola fasilitas-fasilitas pengolahan limbah AS setiap tahun. Sekitar setengah dari jumlah itu dipakai sebagai pupuk pertanian dan hutan. Adapun setengah lainnya dibakar atau dikirim ke lahan penimbunan sampah.
Apabila kajian Smith dan rekan-rekannya berjalan sukses, kotoran padat tidak lagi dibuang sia-sia. Apalagi, dalam kajian sebelumnya, sekelompok ilmuwan lainnya menghitung bahwa limbah kotoran yang berasal dari satu juta penduduk Amerika amat mungkin mengandung logam seharga US$13 juta.(BBC/tribunnews)'
pengolahan limbah dan kotoran amat berpotensi untuk didulang.
“Kandungan emas yang kami temukan berada pada tingkat minimal,” kata Smith.
Selain emas dan perak, tim peneliti menemukan kandungan logam langka lainnya pada tinja manusia, seperti palladium dan vanadium.

Para ilmuwan bereksperimen menggunakan zat kimia bernama leachate atau air lindi. Zat tersebut biasa dipakai dalam proyek pertambangan untuk mendulang logam dari lapisan batu. Meski leachate punya reputasi buruk karena mampu merusak ekosistem ketika bocor atau tumpah ke lingkungan, Smith mengatakan zat itu aman untuk mendulang logam dari kotoran padat dengan tata cara yang bisa dikontrol dan diawasi.

Sunday 1 March 2015

Mesin Pengering Padi

'Prihatin Lihat Ayahnya, Mahasiswa Ini Ciptakan Mesin Pengering Padi 

Berawal dari kegelisahannya terhadap petani yang kesulitan mengeringkan padi ketika musim hujan, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Ady Sutoro, Tri Budi Cahyo Wibowo, dan Megafiestana Widiyastuti membuat mesin pengering padi. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini menamakan alatnya Paddy Dryer and Separator Machine.
Desain mesinnya ini selain dibuat untuk mengeringkan padi, juga untuk memisahkan antara gabah dan beras. Jadi jika gabah dimasukkan dalam mesin ini, gabah yang dimasukkan secara otomatis akan kering dan ketika keluar langsung menjadi beras. Mesin ini mempunyai dua fungsi, yakni pengering dan pemisah.
Ditemui ketika pameran di Fakultas Teknik UNY, ketua tim Ady Sutoro mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa inspirasi dalam membuat mesin ini adalah ayahnya sendiri. Ady mengaku ayahnya sering kesulitan dalam mengeringkan gabah ketika musim hujan.
"Kami membuat mesin ini karena terinspirasi dari ayah saya. Di daerah saya kalau musim hujan petaninya susah. Kami ingin membuat alat yang mempermudah tugas petani," ungkap Ady yang mengaku berasal dari Purbalingga.
Menurut Ady, Paddy Dryer and Separator Machine merupakan mesin inovasi terbaru sebagai mesin alternatif untuk mengeringkan dan memisahkan padi dengan cepat, mudah, dapat digunakan di segala cuaca.
Ady mengatakan mesin ini sebagai mesin alternatif karena ia tidak menyangkal, mesin semacam ini sudah ada di masyarakat.
"Di desa alat semacam ini sudah ada, hanya saja alat tersebut biasanya berukuran besar. Tidak ringkas dan tidak bisa dipindah. Sedang alat kami ini ringan dan bisa dibawa kemana-mana," katanya.

Ady menambahkan, mesin ini sesuai jika digunakan oleh petani di Indonesia. Karena menurutnya petani di Indonesia sering menghadapi cuaca yang tidak menentu.
Sehingga dalam proses panen, harapnya, mesin ini dapat menjadi sahabat petani dalam hal menunjang keberhasilan produksi padi secara maksimal dan berkualitas.
Sementara itu anggota tim lainnya, Tri Budi Cahyo menuturkan dalam pembuatan mesin ini timnya tidak mengeluarkan banyak biaya. Mesin ini, kata Tri, dalam produksinya menghabiskan biaya Rp 1,2 juta dengan waktu kisaran dua bulan.
Cara mengoperasikan mesin ini pun mudah. User hanya tinggal menekan on pada saklar blower dan elemen pemanas. Kemudian, masukkan padi ke dalam mesin tersebut. Putar poros engkolnya, hidupkan kipas angin pemisah, maka otomatis padi akan kering dan langsung menjadi beras.
"Tinggal masukkin padinya, kapasitas mesin ini 4 sampai 5 kilogram. Kemudian tunggu 40 menit. Mesin ini bekerja," ujar Tri.
Mega, anggota tim lainnya, berharap mesin ini nantinya mendapatkan investor. Sehingga mesin ini benar-benar dapat digunakan oleh petani dan mempermudah pekerjaan mereka. Selain itu, ia juga berharap alat buatannya ini dapat menginspirasi mahasiswa lainnya.
"Kami masih semester enam. Kami anak baru. Semoga ada mahasiswa lain yang terinspirasi lalu membuat alat lain yang dapat berguna bagi masyarakat," pungkasnya. (tribunjogja.com)'


Berawal dari kegelisahannya terhadap petani yang kesulitan mengeringkan padi ketika musim hujan, tiga mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari Ady Sutoro, Tri Budi Cahyo Wibowo, dan Megafiestana Widiyastuti membuat mesin pengering padi. Mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini menamakan alatnya Paddy Dryer and Separator Machine.
Desain mesinnya ini selain dibuat untuk mengeringkan padi, juga untuk memisahkan antara gabah dan beras. Jadi jika gabah dimasukkan dalam mesin ini, gabah yang dimasukkan secara otomatis akan kering dan ketika keluar langsung menjadi beras. Mesin ini mempunyai dua fungsi, yakni pengering dan pemisah.
Ditemui ketika pameran di Fakultas Teknik UNY, ketua tim Ady Sutoro mengatakan kepada Tribun Jogja bahwa inspirasi dalam membuat mesin ini adalah ayahnya sendiri. Ady mengaku ayahnya sering kesulitan dalam mengeringkan gabah ketika musim hujan.
"Kami membuat mesin ini karena terinspirasi dari ayah saya. Di daerah saya kalau musim hujan petaninya susah. Kami ingin membuat alat yang mempermudah tugas petani," ungkap Ady yang mengaku berasal dari Purbalingga.
Menurut Ady, Paddy Dryer and Separator Machine merupakan mesin inovasi terbaru sebagai mesin alternatif untuk mengeringkan dan memisahkan padi dengan cepat, mudah, dapat digunakan di segala cuaca.